51. Doa orang sakit yang tidak mungkin sembuh (terasa putus asa)

Doa 150

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الْأَعْلَى

Allaahum-maghfir lee warhamnee wa 'alhiqnee bir-rafeeqil-'a'laa.

Ya Allah, ampunilah dosaku. Berilah rahmat kepadaku dan pertemukan aku dengan teman yang tinggi darjatnya (di Syurga)

Rujukan: Al-Bukhari 7/10, Muslim 4/1893.

Doa 151

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ

Laa 'ilaaha 'illallaahu 'inna lilmawti lasakaraatin.

[Ketika hampir wafat, Nabi (SAW) memasukkan kedua tangannya ke dalam air lalu menyapukannya ke mukanya dan membaca;] Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah. Sesungguhnya bagi kematian itu ada kesakitan (sakarat)

Rujukan: Al-Bukhari, cf. Al-Asqalani, Fathul-Bari 8/144. Hadis tersebut juga menyatakan Baginda menggunakan Siwak (kayu digunakan untuk membersih gigi).

Doa 152

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Laa 'ilaaha 'illallaahu wallaahu 'Akbar, laa 'ilaaha 'illallaahu wahdahu, laa 'ilaaha 'illallaahu wahdahu laa shareeka lahu, laa 'ilaaha 'illallaahu lahul-mulku wa lahul-hamdu, laa 'ilaaha 'illallaahu wa laa hawla wa laa quwwata 'illaa billaah.

Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah yang Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah yang Esa, Tiada Tuhan melainkan Allah yang tiada sekutu bagiNya, Tiada Tuhan melainkan Allah yang baginya kekuasaan dan bagiNya pujian, Tiada Tuhan melainkan Allah dan tiada daya dan upaya melainkan dengan keizinan Allah.

Rujukan: At-Tirmithi dan Ibn Majah. Lihat juga Al-Albani, Sahih At-Tirmithi 3/152 dan Sahih Ibn Majah 2/317.